Seorang
anak berusia 10 tahun sedang tidur di kamarnya seperti biasa ketika ia
mendengar suara langkah kaki di luar pintu kamarnya. Saat itu masih
tengah malam dan karena penasaran, ia mengintip melalui lubang kunci
untuk melihat apa yang terjadi.
Namun ia melihat
sesuatu yang mengerikan. Seorang pembunuh dengan tangan berlumuran
darah tengah menggendong mayat ayahnya menuruni tangga. Ia naik kembali
hanya untuk menggendong mayat kedua, mayat ibunya.
Pembunuh
itu naik lagi. Karena ketakutan, sang anak langsung naik kembali ke
atas tempat tidur. Namun sebelumnya, ia sempat melihat sang pembunuh
menuliskan sesuatu dengan darah di dinding tepat di luar kamarnya.
Suara
pintu berdecit memecah keheningan malam. Pembunuh itu dengan langkah
perlahan memasuki kamar bocah itu. Tanpa suara, pembunuh itu bersembunyi
di bawah kolong tempat tidur anak itu, membiarkan pintu kamarnya
terbuka lebar.
Sang anak memejamkan matanya,
ketakutan setengah mati. Ia mencoba berpura2 tidur. Sebagai anak berusia
10 tahun, hanya itu yang terlintas di pikirannya. Ia sangat berharap
pembunuh itu segera pergi meninggalkannya.
Anak
itu bisa mendengar desah napas pembunuh itu di bawah tempat tidurnya.
Dengan bercucuran keringat dingin, anak itu mencoba membuka matanya
sedikit.
Sekaran, dengan pintu kamarnya terbuka lebar, ia bisa membaca apa yang dituliskan pembunuh itu di dinding.
“AKU TAHU KAU SUDAH BANGUN."
sumber : http://mengakubackpacker.blogspot.co.id/2013/09/urban-legend-24-i-know.html
0 komentar:
Posting Komentar