Suatu
sore, sepulang bekerja aku berada di sebuah persimpangan jalan. Sambil
menunggu lampu merah, aku berdiri di depan sebuah zebra cross dan
mengamati orang-orang yang berada di seberangku. Mereka juga menunggu
untuk menyeberang, sama seperti aku.
Namun di antara mereka, ada seorang wanita yang tampak aneh.
Pertama-tama aku pikir ia memakai masker.
Namun bukan itu.
Wajahnya tampak kabur.
Aku mencoba mengamatinya, namun wajahnya tak berubah.
Aku bahkan tak bisa mengenali wajahnya, dimana hidung, mata, maupun telinganya.
Seakan-akan wajahnya rata.
Anehnya, orang-orang di sekitarnya tampak mengacuhkan wanita itu, walaupun penampilannya sangat menakutkan.
Lampu merah menyala.
Mobil-mobil berhenti dan orang-orang mulai menyeberang.
Begitu pula aku, namun aku mencoba untuk menjauhi wanita itu.
Ia
berjalan di sebelah kanan zebra cross, sehingga aku sebisa mungkin
berjalan di sisi kiri zebra cross. Namun ia justru berpindah ke sisi
kiri juga.
Ia berjalan tepat menuju ke arahku.
Wajah wanita itu semakin menakutkan ketika ia mendekat.
Akupun menundukkan kepalaku karena ketakutan.
Di suatu titik, kami berpapasan.
Aku terus berjalan. Namun walaupun aku berusaha menghindarinya, wanita itu justru berbalik dan mengikutiku.
Begitu aku sadar, ia sudah berada di belakangku dan berbisik di telingaku.
“Aku tahu kau bisa melihatku.”
THE END
sumber : http://mengakubackpacker.blogspot.co.id/2013/03/urban-legend-6-pedestrian-crossing.html
0 komentar:
Posting Komentar