Selasa, 05 Januari 2016

5 Tempat Paling Angker di Yogyakarta


Terlepas dari budaya dan keindahan
Daerah Istimewa Yogyakarta,
terdapat beberapa tempat yang
dipercaya masyarakat sebagai
tempat angker atau dihuni makhluk
halus yang terus dipercaya dari
generasi ke generasi. Saya sendiri pun
bisa merasakan tempat-tempat
tersebut sebagai tempat para
makhluk halus, tempat-tempat yang
pernah saya kunjungi memang
memiliki daya magis tersendiri
walaupun tidak bisa dilihat dengan
mata namun dapat dirasakan
dengan mata batin. Mereka ada
namun janganlah timbul rasa takut
yang berlebih, sebenarnya mereka
juga ciptaan tuhan yang hidup
berdampingan bersama kita.
Namun terlepas dari benar atau
tidaknya semua itu, wilayah
Yogyakarta merupakan objek
wisata,central pendidikan serta
budaya yang masih menjadi
keunggulan tersendiri dari wilayah
lain. Nah tempat apa saja yang
dianggap angker tersebut, berikut
Saya akan mencoba merangkum
tempat-tempat yang dipercaya
masyarakat sebagai tempat angker
tersebut dalam 5 Tempat Paling
Angker di Yogyakarta:

1. Pulung Gantung
Pulung gantung adalah suatu daerah
yang terdapat di wilayah kabupaten
Gunung Kidul, Yogyakarta. Masalah
terjadinya kasus bunuh diri yang
sering terjadi berurutan di daerah
Gunung Kidul, sudah di ketahui
sejak beberapa puluh
lalu. Menyisakan banyak misteri,
banyak pertanyaan untuk kalangan
profesi dan ilmiah, dan
meninggalkan kesedihan untuk
keluarga yang ditinggalkan. Angka
kejadian bunuh diri di kabupaten
Gunung Kidul sebesar 9 per 100 000
penduduk per tahun, kasus ini jauh
lebih tinggi dari kejadian di Jakarta
yang hanya kurang dari 2 per 100
000 per tahun.
Banyak dilaporkan didaerah yang
setelah di kunjungi pulung gantung
ini banyak ditemukan kasus bunuh
diri, stress, gangguan mental yang
oleh sebagian peneliti lokal
dilaporkan sebagai akibat dari
tekanan batin karena kesulitan
ekonomi.
Banyak kalangan yang juga
menyangsikan fenomena pulung
gantung ini sebagai penyebab bunuh
diri. Dalam analisisnya seorang
peneliti dari UGM menyimpulkan
bahwa kasus kasus bunuh diri di
Gunung Kidul lebih erat berkaitan
dengan kemiskinan, kekeringan dan
kesulitan hidup sehari hari. Kasus
kasus bunuh diri lebih banyak terjadi
di daerah daerah yang sangat
kering, miskin dan sulit. Di tahun
enam puluhan Gunung Kidul
memang terkenal tandus dan rawan
kelaparan. Tetapi perbaikan
ekonomi selama beberapa tahun
terakhir ternyata tak juga mampu
mencegah kejadian bunuh diri.
Masih banyak faktor psikologi dan
psikiatrik yang tak membaik hanya
semata mata dengan perbaikan
ekonomi.
Mengenai pulung tersebut mata kita
melihatnya sebagai bola api yang
bersinar, sementara orang di
Gunung Kidul sana menyebutnya
pulung. Kehadirannya selalu
mengundang rasa ngeri. Pasalnya,
ia dipercaya sebagai pembawa
sasmita gaib. Ada saja musibah
yang terjadi jika ia muncul. Bahkan
sebelum gempa yang terjadi di
Yogyakarta pun tak lepas dari
penampakan pulung gantung ini.
Menurut sebagian orang pulung ini
ada dua macam, satu sebagai
pembawa pesan kematian yang
mana pada kemunculannya selalu
membawa bencana dan memiliki
ciri-ciri berwarna merah terang
menyala sedangkan jenis pulung
kedua berwarna seperti putih biru
kehijauan dan membawa kebaikan,
menurut mitos barang siapa yang
rumahnya kejatuhan atau melihat
pulung ini akan mendapat rejeki
atau wahyu semisal dalam mitos
Jawa, rumah seseorang calon
kepala desa yang kejatuhan pulung
ini akan bisa dipastikan sebagai
kepala desa terpilih.
Terlepas dari mitos tentang pulung
gantung yang terjadi di Gunung
Kidul apa yang saya abadikan
dibawah ini mungkin sedikit
memberi anda gambaran sinar apa
yang mungkin juga dilihat oleh
masyarakat yang pernah
menyaksikan pulung gantung
tersebut yang jelas setelah melihat
sinar ini saya merasa mual dan
sekujur tubuh seperti kesemutan,
bulu tangan, kaki dan kuduk pun
ikut berdiri memang tidak ada suara
apapun yang terdengar bahkan
suara jangkrik pun lenyap dan
telinga berdenging.

2. Pantai Selatan Yogyakarta
Konon pantai selatan pulau jawa
dihuni oleh makhluk jin yang
dikuasai Ratu Kidul. Kawasan pantai
selatan yang dianggap angker
adalah Pantai Parangkusumo
(Tempat labuhan Kraton
Yogyakarta, dianggap sebagai pintu
gerbang gaib keraton Laut Kidul),
Pantai Parangtritis, Gua Langse
(pertapaan). Kabarnya pantai ini
banyak memakan korban jiwa
karena terseret ombak dan adanya
larangan memakai baju berwarna
hijau. Karena baju warna hijau
adalah warna favoritnya Sang Ratu
kidul.
Sampai sekarang, di masa yang
sangat modern ini, legenda Kanjeng
Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau
Ratu Pantai Selatan, adalah legenda
yang paling spektakuler. Bahkan
ketika anda membaca kisah ini,
banyak orang dari Indonesia atau
negara lain mengakui bahwa
mereka telah bertemu ratu peri
yang cantik mengenakan pakaian
tradisional Jawa. Salah satu orang
yang dikabarkan juga pernah
menyaksikan secara langsung wujud
sang Ratu adalah sang maestro
pelukis Indonesia, (almarhum)
Affandi. Pengalamannya itu
kemudian ia tuangkan dalam sebuah
lukisan.

3. Keraton Yogyakarta
Bila berkunjung ke keraton jogja di
siang hari tentu tidak terlalu terasa
keangkerannya. Tapi kalau sudah
menjelang sore hingga malam hari
suasana berubah 180 derajat.
Memang suasananya indah, lampu-
lampu menambah keindahan istana
ini. Sunyi senyap suasananya, hanya
beberapa abdi dalem yang lewat. Di
lain pihak suasana sakral sangat
terasa. Yang paling kuat adalah
disekitar bangsal proboyeksa di
belakang bangsal kencana. Ya
pasti,karena tempat tersebut
merupakan tempat penyimpanan
pusaka kraton. Yang menjaga
tentunya bukan manusia tapi khusus
prajurit dari dunia lain.
Menurut para pengunjung yang
sering berkunjung di keraton jogja.
Banyak terjadi keanehan mulai dari
camera yang selalu mati ketika
dibidikan disuatu obyek padahal
ketika diulang diobjek lain bisa
hidup. Hasil foto yang yang tidak
masuk akal ketika dicetak ternyata
ada sepasang mata raksasa yang
sedang mengawasi.

4. Makam Raja-Raja Imogiri
Makam imogiri merupakan makam
raja raja mataram sampai
keturunanya kasultanan Yogyakarta
dan Kasunanan Surakarta. Untuk
masuk areal makam raja harus
mengenakan pakaian khusus dan
menggunakan peraturan khusus.
Tidak boleh sembarangan di makam
ini.

5. Gunung Merapi
Setiap tahun Kraton Yogyakarta
mengadakan labuhan untuk
menghormati penunggu gunung
merapi Eyang Sapu Jagad. Bagi
pendaki merapi pasti tidak asing
dengan pasar bubrah. Pasar bubrah
adalah pasarnya bangsa mahkluk
halus. Watu gubug di gunung
merbabu adalah pintu gerbang
menuju kerajaan gaib. Di puncak
gunung gede terdapat lapangan luas
yang konon pendaki yang berkemah
di sana sering mendengar derap
kaki kuda atau melihat istana

SUMBER : https://www.facebook.com/Acuythekings/posts/552863034749611

0 komentar:

Posting Komentar