American Horror Story, bukan lah sebuah serial film yang berisi banyak penampakan seperti hantu atau tuyul atau hal-hal berbau magis lainnya. Memang ada hantu dan magis di film ini, tapi horror yang dimaksud lebih kepada beberapa kisah pembunuhan sadis yang pernah menakuti masyarakat Amerika sejak jaman dulu. Kisah-kisah horror tersebut dipadukan menjadi satu buah cerita yang solid tanpa mengurangi kadar menakutkannya, atau disini lebih ke kadar slasher dan torture (akan ada banyak tubuh terpotong dalam serial film ini)
Serial film ini memiliki tema yang berbeda-beda di tiap season yang mana
memiliki 12 - 13 episode di dalamnya. Mari kita lihat apa saja
tema-temanya tersebut:
Season 1: Murder House
Di awali dengan sebuah kematian aneh yang terjadi pada dua anak
laki-laki kembar pada saat mereka sedang bermain bak preman di dalam
rumah kosong yang isinya sudah hancur berantakan. Untuk gua, sama sekali
tak menakutkan, apalagi ketika opening scene nya muncul dengan
menampilkan gambar-gambar yang sebenarnya dibuat menakutkan, tapi buat
gua, tetap tak menakutkan.
Setelah itu kita akan menjumpai keluarga Harmon, yaitu Ben (Dylan
McDermott), Vivien (Connie Britton) istrinya, dan Violet (Taissa
Farmiga) anak semata wayangnya. Mereka memutuskan untuk pindah ke rumah
besar yang ada di Los Angeles, California, dikarenakan oleh beberapa
kejadian memilukan yang dialami oleh keluarga Harmon tersebut, seperti
Ben yang berselingkuh, lalu Vivien yang keguguran. Mereka sangat ingin
memulai sebuah kehidupan yang baru di dalam rumah yang dikatakan oleh
seller nya pernah memiliki sebuah kisah pembunuhan tragis dari pemilik
sebelumnya.
Dan siapa yang sangka, beberapa kejadian aneh pun langsung mereka alami
di hari sejak perpindahan mereka ke rumah tersebut. Seperti munculnya
seorang wanita dari tetangga sebelah, Constance (Jessica Lange) yang
secara sembarangan masuk ke dalam rumah mereka, disertai oleh anaknya,
Addie (Jamie Brewer). Selain itu ada Tate (Evan Peters), salah satu
pasien dari Ben yang memang adalah seorang psikolog, yang tiba-tiba
menyukai anaknya, Violet. Kemudian ada seorang wanita yang memaksa
menjadi pembantu di dalam rumah tersebut, bernama Moira O'Hara (Frances
Conroy), yang anehnya ia selalu terlihat tua dalam pandangan para wanita
dan terlihat muda plus cantik dalam pandangan para pria (Alexandra
Breckenridge). Terakhir ada Larry Harvey (Denis O'Hare), seorang pria
dengan muka setengah terbakar yang selalu mengganggu Ben ketika ia
sedang lari pagi.
Sebenarnya bukan hanya itu kejadian-kejadian aneh yang sudah keluarga
Harmon alami. Mereka hanya lah tokoh utama di dalam film ini. Sebab
kejadian demi kejadian yang memilukan akan selalu datang di tiap
episodenya. Beberapa kisah pembunuhan tragis pun akan dimunculkan dengan
selalu memperlihatkan true story nya terlebih dahulu. Satu kisah yang
mungkin kita sudah hafal di luar kepala adalah tentang 'Black Dahlia'
yang mana pernah menggemparkan masyarakat disana sejak ditemukannya
seorang wanita yang sudah terbelah menjadi dua dengan bibir robek. Naas!
Dalam season yang pertama ini, kita akan melihat banyak twist yang tak
akan pernah kita sangka sebelumnya. Apalagi sewaktu di akhir episodenya,
ternyata kisah tentang Murder House sudah terhenti dan tak akan
dilanjutkan lagi di season yang berikutnya. Tragisnya, kita akan melihat
sebuah happy ending yang sebenarnya adalah salah satu kejadian naas
yang pernah terjadi di dalam rumah besar tersebut. Walau diawali dengan
hal-hal yang tak menakutkan, tapi siapa yang sangka, kalau serial film
ini berhasil menghantui gua dengan sebuah cerita yang penuh dengan
tamparan sana-sini!
Season 2: Asylum
Pada season yang pertama, sempat ada kejadian di dalam sebuah rumah
sakit jiwa yang memang tidak digambarkan secara memilukan. Nah, di
season kedua ini lah, kita akan dipuaskan dengan sebuah rumah sakit jiwa
bernama Briarcliff yang sudah sejak lama memiliki berbagai cerita
horror tentang bagaimana para dokter memperlakukan pasien mereka.
Kembali lagi, diawali dengan hal yang tak menakutkan (jangan pernah
berharap untuk ditakut-takuti bagi para penggemar film horror berhantu).
Tapi bagi para penggemar musisi pria yang satu ini pasti sudah tak
sabar untuk menonton season keduanya. Yup, Adam Levine muncul menjadi
salah satu korban pembunuhan di dalam serial film ini. Sayangnya ia
hanya hadir tiga episode tak lebih.
Lalu kita akan bertemu dengan para karakter barunya tapi tetap diperani
oleh aktor plus aktris yang sama pada season pertamanya. Kali ini
Jessica Lange yang akhirnya berhasil mengambil perhatian gua dengan
aktingnya yang sungguh gemilang di season pertama, ia pun menjadi sang
kepala pengurus rumah sakit jiwa yang terletak di Massachusetts pada
tahun 1964 bernama Sister Jude Martin. Lalu Evan Petters menjadi Kit
Walker yang dimana ia punya peran penting disini. Ditambah ada Sarah
Paulson yang sempat hadir tak banyak di season pertama, tapi akhirnya
menjadi tokoh penting di dalam season kedua, bernama Lana Winters,
seorang jurnalis yang tiba-tiba saja dijebloskan di dalam rumah sakit
jiwa karena ambisinya.
Selain Sarah Paulson yang memiliki peran yang tak begitu banyak di
season pertama, kali ini ada juga Lily Rabe, yang sama-sama memiliki
peran yang begitu penting, bernama Sister Mary Eunice McKee, yang berada
di bawah kontrol Sister Jude.
Semua berawal ketika seorang pembunuh berantai bernama Bloody Face
ditangkap dan dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa tersebut. Tersangka
utamanya adalah Kit Walker yang tak pernah mengaku, bahkan ia berkata
bahwa istrinya dibawa oleh makhluk ruang angkasa. Oleh karena itu ia
dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa, dan seorang dokter akan memutuskan
apakah ia benar-benar gila atau tidak. Dokter tersebut bernama Dr.
Oliver Thredson dimana diperani oleh Zachary Quinto yang di season
pertama sempat menjadi salah satu hantu penghuni rumah besar itu.
Akan ada banyak hal yang memilukan, dan juga beberapa cerita horror
nyata yang dirangkum menjadi satu di dalam asylum ini. Satu hal yang
paling menarik adalah kemunculan seorang dokter yang sebelumnya adalah
seorang Nazi. Kebayang kan betapa kejamnya dia sewaktu sedang mengobati
para pasiennya yang ternyata malah dijadikan sebagai kelinci percobaan
untuk pengobatan isengnya.
Kembali lagi, akan ada beberapa twist yang menarik, serta
kematian-kematian yang tak terduga di season kedua ini. Tapi berbeda
untuk ending ceritanya. Karena sepertinya sang sutradara ingin membuat
para penontonnya menjadi menitikkan air mata, apalagi saat melihat
detik-detik terakhir ketika Sister Jude sedang berada di dalam kamar dan
sedang mengucapkan kalimat terakhirnya yang begitu menyentuh. Sekali
lagi, Jessica Lange dan cerita dari film ini berhasil menghentakkan hati
para penontonnya.
Season ketiga: The Coven
Kali ini kita akan melihat kisah dari para penyihir modern, yang
sejujurnya, gua sangat tak suka. Seakan ingin mendapatkan para penonton
mudanya yang memang sedang gemar akan hal-hal magis tapi di dalam waktu
sekarang ini. Rasanya bukan makanan dari AHS seperti biasanya, apalagi
ending ceritanya (langsung saja) benar-benar tak enak!
Tapi tenang dulu, kita masih memiliki Jessica Lange yang tetap berperan
spektakular disini. Dan demi membuat ceritanya menjadi tak terlalu enak
tersebut, ia pun beberapa kali membuat lelucon mengenai kisah penyihir,
seperti tentang 'Hogwarts' dan 'sapu terbang'. Menjadikan serial
penyihir modern ini lebih terlihat menyenangkan.
Awal film ini sebenarnya dimulai dengan sangat menjanjikan. Ketika
seorang serial killer bernama Delphine LaLaurie muncul saat ia sedang
menyiksa para budak kulit hitamnya dengan sangat tragis. Tapi kemudian
kita akan melihat sebuah rumah dengan perkumpulan para penyihir wanita
di dalamnya. Walau kita akan bertemu dengan Taissa Farmiga kembali yang
berperan sebagai Zoe Benson, tapi nyatanya, semua serasa kacau dengan
cerita modernnya.
Inti dari cerita season ketiga ini adalah tentang siapakah yang akan
menjadi seorang supreme yang selanjutnya. Supreme sendiri adalah seorang
kepala pemimpin dari para penyihir. Jessica Lange pun adalah supreme
yang siap untuk digantikan tersebut, ia berperan menjadi Fiona Goode.
Lalu ia juga memiliki anak bernama Cordelia Foxx yang diperankan lagi
oleh Sarah Paulson.
Kita akan bertemu dengan dua pemain baru disini, yaitu Emma Roberts
sebagai Madison Montgomery dan Gabourey Sidibe sebagai Queenie. Lalu
Jamie Brewer yang muncul di season pertama akhirnya muncul lagi disini
dengan menjadi Nan. Mereka adalah para penyihir muda teman dari Zoe yang
memiliki kemampuan unik (seperti Twilight) masing-masing. Terakhir ada
Angela Bassett yang berperan menjadi Marie Laveau, seorang penyihir yang
sudah hidup selama tiga ratus tahun, bersama dengan Delphine Lalaurie
yang diperani oleh Kathy Bates.
Kita juga akan menjumpai banyak kisah horror selain dari kisah LaLaurie
tersebut. Ada pula kisah Axeman (Danny Huston) yang disini ternyata
menjadi kekasihnya Jessica Lange. Lalu juga tetap ada twist dan beberapa
kematian tak terduga yang kadarnya seperti mulai dikurangi di season ke
tiga ini. Yah, mengecewakan adalah satu-satunya kata untuk
menggambarkannya. Walau sebenarnya memiliki tema yang menarik, apalagi
dimasukkan kisah mengenai rasisme.
Serial ini tentu sangat berhutang besar pada Jessica Lange yang selalu
tampil prima, khususnya pada saat di ending cerita season ke tiga ini.
Walau sangat memilukan tapi ia berhasil membuat para penontonnya menjadi
ragu plus sedih.
Baiklah, itu saja yang bisa gua bahas. Semoga saja di season keempat
dengan tema nya Freak Show yang akan bercerita tentang Circus bisa
kembali lagi ke jalan yang benar. Dan semoga saja Jessica Lange yang
sudah berhasil menjadi pemenang dalam ajang Golden Globes ditambah
sebagai nominator di setiap seasonnya bisa tampil dengan prima lagi di
dalam serial film ini.
sumber : http://ohhgetoo.blogspot.co.id/2014/09/serial-film-american-horror-story.html
0 komentar:
Posting Komentar