Jumat, 13 November 2015




REIKO NANASHIMA





Reiko Kashima adalah hantu tak berkaki, dan seperti hantu-hantu lainnya, yang bertemu dengan hantu ini akan diberikan pertanyaan-pertanyaan.

Jika anda menjawab dengan salah, maka kaki anda akan dipatahkan oleh si Reiko. D
ikatakan Reiko dulunya adalah wanita normal, lalu dia di perkosa dan dia berusaha menyelamatkan diri dengan cara ngesot (mirip suster ngesot kali ya ), namun dia hanya sampai di perlintasan kereta, dan ketika kereta lewat... putuslah kedua kakinya. Sekarang, dia berkelana di Toilet seluruh dunia mencari kakinya.

Seperti karakter hantu Sadako dalam film The Ring, hantu ini dikatakan akan mengejar siapapun yang telah mengetahui tentang dirinya
.

A MESSAGE FROM YOUR PERSONAL DEMONS

-Forgotten Forest-






‘Klak!’

“Hei! Itu coklat milikku!” teriak anak laki-laki berbadan kurus dan memakai kacamata, Joan.

“Salahkan saja dirimu yang membuat kita tersesat di hutan selama dua hari. Aku tidak mengerti mengapa ibu memberiku adik seperti dirimu.” Sahut anak laki-laki lainnya—Andrian—yang berbadan lebih besar dan tinggi dengan rambut model cepak dan membawa ransel hijau lumut di punggungnya. Mulutnya kembali mengunyah coklat batangan setelah ia menyelesaikan kalimatnya.

Joan merengut, pandangannya dialihkan ke arah tanah.

“Maaf … ini semua karena rasa penasaran yang menang dari kepatuhan akan peringatan ayah dan ibu. Aku sendiri—“ suaranya terhenti seketika. Ia melihat ke arah batu besar di hadapan mereka. Batu besar yang sekiranya sudah mereka lewati tiga kali sejak kemarin.

“Sial!” seru Andrian, yang sepertinya satu pikiran dengan Joan. “Hutan apa sebenarnya ini! Apakah kita sudah pindah dari bumi dalam waktu 48 jam, hah?” Andrian tak kuasa menahan emosinya. Perut lapar dengan persediaan makanan yang semakin menipis. Hutan aneh yang seakan tak ada jalan keluar. Semua berpadu dalam keharmonisan emosi yang membuat dirinya geram. Konyol, hanya itulah yang ia pikirkan. Sebagai anak yang selalu mendapat beasiswa di sekolahnya, ia membenci hal-hal irasional.

Mereka terus berjalan, dengan bekal kompas yang sepertinya rusak. Andrian memeriksa kembali handphonenya yang tidak menunjukkan tanda-tanda kepemilikan sinyal. Benar-benar beruntung, batin Andrian.

Joan melihat ke sekitar. Hanya ada pohon-pohon tinggi, bebatuan besar, dan tanah yang dipijaknya. Ia bahkan tidak mengetahui jenis-jenis dari pohon besar itu. Sesungguhnya, Joan dan Andrian bergabung dengan klub pecinta alam, tapi bahkan mereka tidak mengetahui, alam apa yang sekarang sedang mereka pijak.
Ini memang kesalahan besar, pikir Joan. Seharusnya ia tidak menyepelekan nasihat orang tuanya. Seharusnya ia juga tidak memaksa Andrian menuruti keinginan di hari ulang tahunnya itu. Yeah, kemarin adalah hari ulang tahun Joan.

Joan menyesal karena telah membohongi orang tuanya. Ia tahu, dirinya adalah anak paling nakal sejagat raya. Ia berkata akan mengikuti kegiatan dari klub pecinta alam di sekolah mereka, namun pada kenyataannya, kegiatan itu tidak sepenuhnya benar. Ia hanya ingin pergi ke tempat yang seumur hidupnya selalu dilarang oleh orang tuanya. Tempat itu bernama “Hutan Lupa”. Rumor hanyalah rumor, pikir Joan. Belum tentu rumor yang dikatakan orang lain adalah benar. Untuk alasan itu, ia membuktikannya sendiri.

Kakak beradik itu berjalan tanpa tahu arah. Joan beberapa kali meminta untuk beristirahat dikarenakan punggungnya terasa sakit.
“Kau sudah membawa peralatan paling ringan!” bentak Andrian. “Jangan manja, lihat saja tas punggungku, ukurannya 3 kali lipat dibandingkan kau.” Andrian berputar untuk menunjukkan tas berisi peralatan kemah, termasuk tenda dan alas tidur. Terlihat seperti punuk unta, pikir Joan menahan tawa. Tidak mungkin ia tertawa. Tidak setelah ia berkali-kali membuat ulah yang melibatkan Andrian dan membuatnya kerepotan.

“Tunggu!” raut wajah Joan terlihat serius sekarang. “Aku mendengar sesuatu … seperti … air?” Joan sendiri meragukan pendengarannya, namun di hutan yang terasa semakin gelap ini, panca indra adalah senjata utama untuk bertahan.

Joan mulai berlari, mencari di mana titik suara tersebut kian terdengar, Andrian juga secara tak sadar mengikuti Joan.
Mereka terus berlari, tanpa berbicara sepatah kata pun, hingga pemandangan menyajikan sebuah danau.

Danau biru, dengan air terjun di sisinya. Bebatuan besar dan … beberapa sosok yang membuat kedua kakak beradik itu menelan ludah.

Kakak beradik itu berhenti serentak, Joan tertegun, dan bergerak mundur. Seketika itu pula, sosok-sosok tadi melihat ke arah mereka.
Bagi Joan, sosok itu tampak seperti putri duyung—dengan tubuh bagian kepala hingga perut yang menyerupai sosok wanita berambut panjang serta tubuh bagian bawah yang menyerupai ekor ikan berbias cahaya sehingga menimbulkan kemilau pelangi di sisiknya.

Namun Joan menyadari, ada yang aneh dari aura mereka. Tepatnya, raut wajah mereka yang misterius. Sementara di belakang Joan, Andrian mulai maju perlahan.

Salah satu dari putri duyung tadi, mulai membuka mulutnya, mengeluarkan nyanyian yang merdu. Sangat merdu dan indah. Suara itu membuat Joan dan Andrian terpana, mereka mulai bergerak maju.

Joan dan Andrian seakan tidak sadar dengan pergerakan mereka. Terutama Joan, ia tidak sadar bahwa ada akar besar yang mencuat dari tanah. Joan maju perlahan, namun akar besar itu membuatnya tersandung dan jatuh.

Joan yang tersungkur mencium tanah, mendongakkan kepala dan membetulkan letak kacamatanya. Kesadarannya mulai kembali, ia tahu sebuah kisah tentang putri duyung yang membuatnya lekas menutup telinga.

“HEY! ANDRIAN! SADAR!” Joan berteriak agar Andrian tidak terus berjalan dengan tatapan kosong ke arah para putri duyung tadi. Ia berusaha bangkit sambil tetap menutup telinga. Sangat sulit, sampai akhirnya ia berhasil. Segera ia berusaha berlari ke arah Andrian, mencoba untuk menarik saudaranya kembali, namun ia menyadari bahwa separuh tubuh Andrian sudah berada di dalam air danau.

“Sial!” pekiknya, saat melihat salah satu dari putri duyung tadi menghampiri Andrian.

Putri duyung yang sedari tadi bernyanyi kini sudah menghentikan nyanyiannya, dan ikut menghampiri tubuh Andrian yang separuh sadar.

Sementara putri duyung yang sudah berada tepat di hadapan Andrian, meraih tubuh Andrian, dan memeluknya. Tak lama, putri duyung tadi tersenyum, memperlihatkan gigi-gigi runcing dan lekas menggigit leher Andrian.

“Orghhh!” Andrian seakan kembali sadar, ia mencoba bergerak saat menyadari sudah ada empat putri duyung yang mengepungnya.

Joan merasa kakinya sangat lemas. Ia mundur perlahan dan berlari menjauh dari danau tadi. Tak sadar, air matanya perlahan menetes. Joan terus berlari, dan beberapa kali terjatuh karena tersandung akar pohon atau bebatuan. Ia berlari. Terus berlari tanpa arah, hanya mengandalkan instingnya.

Sampai instingnya membawa tubuhnya ke perbatasan hutan, di pinggir jalan raya.

“Aku selamat!” teriaknya senang diiringi rasa bersalah. Ia mengenal jalan raya ini. Tidak jauh dari jalan raya akan ada terminal bus, dan dirinya bisa sampai di rumah dengan selamat. Yeah, hanya dia yang selamat.

***

Selama di dalam bus, Joan berpikir keras. Ia tidak tahu bagaimana cara menyampaikan kejadian mengerikan yang menimpa saudaranya itu. Orang tuanya pasti akan marah besar, terlebih kecewa karena dibohongi. Hukuman urusan belakangan, pikir Joan. Ia harus memberi tahu rahasia “Hutan Lupa” kepada masyarakat.
Joan bersiap untuk berdiri dari duduknya. Pemberhentian di depan kompleks dirinya tinggal sudah dekat.

***

Joan berdiri di depan pintu rumahnya, menekan bel berkali-kali, namun tidak ada jawaban. ‘Apakah mereka sedang ada urusan?’ batin Joan, menenangkan diri.

Hari sudah malam dan lampu rumah menyala terang. Mungkinkah orang tua Joan belum pulang? Joan kerap menekan bel sampai terdengar bunyi ‘Klek’ dari gagang pintu yang diputar.

Adalah ayahnya yang menyambut Joan dengan wajah bingung.

“Maaf, ada keperluan apa?” tanya laki-laki berambut putih yang menggunakan piama warna putih.

“Apa yang kau katakan, Dad? Aku tahu kau akan marah soal ini, tapi setidaknya biarkan aku memberi penjelasan …,” Joan tergagap saat mendapati tingkah laku aneh dari ayahnya.

“Siapa itu, Sayang?” tanya seorang wanita yang juga memakai piama tidur berwarna putih. Ia berjalan mendekat ke pintu.

“Entahlah, anak ini … hei! Siapa tadi yang kau panggil Dad, hah? Apa kau sudah gila?”

Joan tidak bisa menyembunyikan kekalutan di wajahnya. “Tapi … hei, Mom, Dad, ini aku, Joan, putra kalian!”

“Kau menghina kami, hah? Apa kau mengejek aku dan istriku karena tidak mempunyai seorang anak pun di usia setua ini? Persetan kau gelandangan! Pergi sana!” itu ucapan terakhir dari pria yang dipanggil Dad oleh Joan, sebelum ia membanting pintunya.

Pintu terbuka lagi, menampakkan wajah wanita berbalut piama tadi. “Sebaiknya kau cepat pergi, dia memang agak sensitif akhir-akhir ini. Cepatlah, sebelum dia memanggil polisi,” ucapnya sebelum menutup pintu kembali.

Joan tidak bisa berkata-kata. Ia bingung, takut, sekaligus kalut. Terlebih ia harus mencari cara sekarang. Mencari cara agar ia bisa memberitahu kepada dunia bahwa legenda dari “Hutan Lupa” itu benar adanya. Bahwa jika seseorang bisa kembali dengan selamat dari hutan itu, maka orang tersebut akan menghilang dari ingatan semua orang yang dia kenal. Dengan kata lain, dilupakan.

Sekarang Joan hanya berpikir untuk mencari cara memberi tahu ke semua orang tentang realita dari “Hutan Lupa” itu.
Namun sekarang ia bingung. Ia mencoba berpikir, apa rahasia dari “Hutan Lupa” itu? Apa yang membuat orang lain dilupakan?

"Lagipula, mengapa aku pergi ke hutan itu, sendirian?" kini Joan mulai berbicara sendiri.


THE RAKE




Kali ini adalah cerita salah satu Urban Legend, The Rake. Makhluk ini merupakan sejenis manusia, dengan kuku tajam, kurus, dan kulitnya berwarna abu-abu. Diceritakan, makhluk ini menghantui korbannya dengan cara duduk di ujung spring bed korbannya pada tengah malam dan menunggu korbannya bangun.
--------------------------------------------------------------
Musim panas tahun 2003, kejadian aneh terjadi di Amerika bagian timur laut, makhluk seperti manusia menarik perhatian media lokal sebelum pemadaman listrik di adakan. Begitu sedikit sekali informasi yang tersisa, beberapa akun online ataupun yang tertulis mengenai makhluk itu hilang atau di hapus.

Terutama terfokus pada pedesaan di New York dan juga terdengar di Idaho, saksi menyatakan diri untuk menceritakan tentang kesaksian mereka dengan makhluk yang tak diketahui tersebut. Emosi yang muncul dari trauma level ketakutan dan tak merasa nyaman, hingga perasaan ingin tahu. Meskipun cerita mereka tak terekam atau tertulis, tetapi ingatan mengenai hal itu tak dapat dilupakan. Beberapa orang yang terlibat mulai mencari jawaban mengenai makhluk itu pada tahun itu.

Pada awal tahun 2006, mereka mendapatkan sekitar dua lusin dokumen dengan tanggal kejadian antara abad ke 12 hingga sekarang, mencangkup 4 benua. Pada setiap kasus, ceritanya hampir mirip. Aku sudah menghubungi member dari anggota ini
dan bisa mendapatkan beberapa kutipan dari buku mereka.


A Suicide Note : 1964
Sesaat aku menyiapkan diri untuk mengambil nyawaku. Aku merasa perlu untuk meredakan rasa bersalah atau sakit yang kulakukan dalam aksi ini. Ini bukan kesalahan siapapun selain dia. Pertama kalinya aku terbangun dan merasakan keberadaannya. Dan saat aku terbangun, aku melihat sosoknya. Kemudian lagi, aku terbangun dan mendengar suaranya, dan melihat matanya. Aku tak bisa tidur, merasa ketakutan tentang apa yang mungkin terjadi saat aku terbangun selanjutnya. Aku tak bisa bangun lagi. Selamat tinggal.

Ditemukan dalam kotak kayu yang sama terdapat 2 buah amplop kosong yang dikirimkan untuk William dan Rose, dan satu surat pribadi tanpa amplop:
Sayangku Linnie,
Aku berdoa untukmu. Dia mengucapkan namamu.

A Journal Entry (translate dari bahasa Spanyol) : 1880
Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku melihat matanya ketika aku menutup mataku. Matanya kosong. Hitam pekat. Melihatku dan serasa menusukku. Tangannya yang basah dengan darah. Aku tak akan tidur. Suaranya.. (tulisan yang tak dapat dipahami)

A Mariners Log : 1691

â??Dia datang dalam tidurku. Dari kaku tempat tidurku aku merasakan sensasi. Dia mengambil segalanya. Kita harus kembali ke Inggris. Kita tak seharusnya kesini lagi atas permintaan The Rake.

Dari Seorang Saksi : 2006
Tiga tahun lalu, aku baru saja kembali liburan dari Air Terjun Niagara dengan keluargaku pada tanggal 4 Juli. Kami sangat kelelahan setelah hari yang panjang dalam perjalanan. Jadi aku dan Suamiku menggendong anak-anak ke tempat tidur dan segera beristirahat.

Sekitar pukul 4, aku terbangun dan berpikir bahwa suamiku pergi ke toilet. Aku mengambil kesempatan ini dengan mengambil kembali selimut, dan ternyata aku membangunkan dia yang tertidur di sampingku. Aku minta maaf padanya dan mengatakan padanya bahwa kupikir dia pergi ke toilet. Kemudian ia beralih menghadap padaku dan menekuk kakinya
dengan cepat dari samping tempat tidur kearahku hingga aku hampir terjatuh dari tempat tidur. Dia kemudiam memelukku dan tak berkata apapun.

Setelah menyesuaikan diri dengan kegelapan, aku dapat melihat apa yang menyebabkan reaksi kaki suamiku. Pada kaki ranjang, sesuatu duduk dan melihat kami, nampak makhluk telanjang, atau mungkin anjing tanpa bulu yang besar. Posisi tubuhnya sangat mengganggu dan tidak natural. Seperti layaknya tertubruk sebuah mobil atau semacamnya. Pada poin ini aku merasa kalau kami seharusnya menolong dia.

Suamiku memperhatikan tangan dan kakinya, tertekuk dengan posisi aneh, sesekali suamiku melirikku dan kemudian melihat makhluk itu lagi.

Dalam situasi kebingungan, makhluk itu merangkak memutari sisi tempat tidur, dan kemudian dengan cepat meloncat diatas
suamiku. Makhluk itu diam selama sekitar 30 menit (atau mungkin 5 menit, karena sepertinya hanya sebentar) dan hanya melihat suamiku. Makhluk itu kemudian menaruh tangannya pada lutut suamiku dan kemudian berlari keluar kamar, menuju kamar anak-anak. Aku menjerit dan berlari menyalakan lampu, berharap menghentikan dia sebelum menyakiti anak-anak. Ketika aku berada di lorong, cahaya dari kamar kami cukup untuk melihatnya berjongkok dan membungkuk sekitar 10 meter. Dia berbalik dan melihat langsung kearahku, berlumuran darah. Aku menekan saklar yang ada di tembok untuk menyalakan lampu dan melihat putriku Clara.

Makhluk itu berlari menuruni tangga sementara aku dan suamiku berlari untuk menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan berkata hanya sekali dalam hidupnya yang singkat. Dia bilang Dia adalah The Rake.
Suamiku menyetir mobilnya melewati danau malam itu, mengantar secepatnya putri kami ke rumah sakit. Tetapi, putriku tak selamat.

Karena kota kecil, berita tersebar dengan cepat. Polisi sangat membantu saat itu, dan koran lokal pun tertarik. Meski begitu, kisah kami tak pernah dicetak ataupun di tayangkan di televisi.

Dalam beberapa bulan, putraku Justin dan aku tinggal di hotel dekat rumah orang tuaku. Setelah memutuskan untuk pulang kerumah, aku mulai mencari jawaban sendiri. Aku tak sengaja menemukan seseorang di kota sebelah dengan cerita yang sama. Kami saling kontak dan mulai membicarakan tentang pengalaman kami. Dia tahu tentang dua orang lainnya di New York yang juga telah melihat makhluk yang kita sebut The Rake.

Akhirnya membuat empat dari kami menghabiskan dua tahun yang berat dalam mencari informasi di internet dan surat tertulis yang kemudian kami percaya sebagai cerita The Rake. Tak ada satupun yang menjelaskan secara detail, sejarahnya maupun kelanjutannya. Satu jurnal yang memiliki entri mengenai makhluk itu pada tiga halaman pertama, dan tak menyebutnya lagi. Catatan Kapal tak menjelaskan apapun, tertulis hanya mereka harus meninggalkan The Rake. Itu adalah entri terakhir dalam catatan.

Terdapat banyak cerita dimana makhluk itu muncul pada beberapa seri cerita pada orang yang sama. Beberapa orang juga disebutkan, putriku juga disebutkan. Ini membuat kami berpikir bahwa The Rake sudah menemui kami semua sebelum terakhir kali makhluk itu muncul.

Aku memasang perekam di dekat tempat tidurku dan membiarkan merekam semalaman, setiap malam, dalam waktu 2 minggu. Dengan bosan aku melihat suaraku berguling di tempat tidur setiap hari. Pada akhir minggu ke dua, aku sudah terbiasa mendengar suara sesekali saat tertidur dan mendengar rekaman dengan kecepatan 8x dari kecepatan normal (ini masih terjadi hampir setiap satu jam setiap hari).

Pada hari pertama di minggu ke tiga, kupikir aku mendengar sesuatu yang lain. Yang aku dengar adalah suara melengking. Itu adalah The Rake. Aku tak bisa mendengarnya cukup lama untuk dapat memulai mengartikannya. Aku belum memperlihatkannya pada seseorang. Yang kutahu aku pernah mendengarnya sebelumnya, dan aku percaya bahwa ia bicara sesuatu ketika berada di depan suamiku. Aku tak dapat mengingat mendengar sesuatu saat itu, tetapi rekaman suara itu membuatku kembali pada saat itu.

Berpikir bahwa aku kehilangan putriku membuatku sangat sedih.

Aku sudah tak pernah melihat The Rake sejak dia merusak hidupku, tetapi aku tahu dia ada di kamar sementara aku tidur. Aku tahu dan takut jika suatu malam aku terbangun melihat dia sedang melihatku.

(Tambahan)
Ini adalah pengalamanku sendiri: Lihat gambar pada google, cari dengan kata The Rake dan lihat gambar makhluk seperti manusia dan sebuah foto dari berita dengan kata BERWICK pada bawah layar. Suatu pagi, aku terbangun sangat pagi untuk pergi ke sekolah. Aku tinggal di kota yang agak jauh dari perhentian Bus karena aku suka sekolah di kota lain. Anyways, saat itu gelap, dan ayahku sedang menyetir mobil melalui Highway 90 dan kami bergumam melihat tujuh mobil polisi lokal dan empat truk militer yang diisi oleh marinir, dimana kami dapat melihat mereka menuruni truk dan berlari menuju hutan. Disana juga nampak sebuah lampu sorot portabel yang besar menerangi hutan, sepertinya mereka mencoba untuk mencari sesuatu. Setiap mariner dilengkapi yang nampak sepertinya Assault Rifle dan sepertinya mereka terburu- buru. Polisi menghentikan kami, bertanya tentang apa urusan kami di area ini, dan berkata untuk segera pergi dari sini. Kami melakukan apa yang polisi itu katakan, dan beberapa hari kemudian, â??Monster of Berwickâ?? muncul di berita. Tampaknya berita tentang Pemadaman listrik dalam sehari telah diadakan. Tak ada yang tahu dimana keberadaan The Rake, dan aku yakin aku tak mau tahu. Beberapa orang percaya bahwa The Rake dan Slenderman, ataupun Der Gromann itu berhubungan.

LAVENDER TOWN (KOTA YG HILANG)




Aku bertemu teman terbaikku di sekolah dasar. Kami berdua membawa gameboy kami ke sekolah, bermain dan duduk bersama saat makan siang. Aku mempunyai game versi Blue dengan Venusaur sebagai Starter, sedangkan dia versi Red dengan Charizard sebagai Starter. Aku dan dia bertanding pokemon setiap kali kita sempat dan kami menjadi sahabat baik karenanya. Tahun demi tahun berlalu, kami terus bermain pokemon, bahkan sampai SMU. Sepanjang semua generasi pokemon yang pernah kami lalui, pertarungan pokemon tak pernah membuat kami bosan.

Ketika kami lulus dari SMU, kami harus berpisah. Kami tidak berkomunikasi banyak setelah itu karena masing-masing dari kami memiliki kehidupan yang sibuk seperti mengikuti kuliah dan kegiatan lainnya. Aku tidak pernah berfikir kami akan menjalin kembali persahabatan seperti dulu. Di tahun 2007, game Pokemon seri Diamond & Pearl dirilis, dan kami kembali menikmati 2 seri baru tersebut. Kami bertarung dan berbicara melalui Wi-Fi hampir setiap hari selama beberapa minggu setelah game tersebut dirilis.

Temanku mengatakan bahwa ia berencana memainkan versi lama dari game Pokemon Red, karena sekitar 3 bulan setelah Diamond & Pearl dirilis kami sudah tidak bermain versi D&P sebanyak saat setelah dirilis. Saat aku bertanya mengapa ia ingin memainkan versi Red, ia menjawab, "Aku tidak tahu, mungkin aku akan menemukan sesuatu yang belum pernah ditemukan."

Meskipun aku enggan untuk memainkan kembali versi Blue dengan dia, ia tetap memainkan versi Red. Setelah ia memulai perjalanannya memainkan lagi game versi Red, aku tidak pernah berbicara dengannya lagi. Tiga minggu kemudian, aku menerima telepon dari orang tuanya. Beliau mengatakan sahabatku telah meninggal dunia. Meskipun tidak pernah memiliki masalah serupa, sebelum meninggal temanku itu sering mengalami kejang intens. Sampai suatu saat, teman seasramanya menemukan ia tergeletak di tanah, tak bernyawa , dan anehnya memakai headphone favoritnya.

Aku secepatnya langsung menghadiri pemakaman temanku. Teman seasramanya, yang kebetulan menghadiri pemakamannya juga, memberitahuku bahwa beberapa hari sebelum tragedi tersebut, temanku menjadi tergila-gila dengan Lavender Town dan musiknya. Dari dulu, sahabatku memang bercita - cita menjadi insinyur suara setelah lulus dan ia memang mempunyai berbagai keterampilan di bidang audio editing.

~Flashback~
Setelah ia menemukan kota Lavender Town, ia mengambil audionya (Lavender Theme) dan memasukkannya ke komputer untuk mulai bereksperimen dengan itu. Menariknya, ia membual tentang menemukan sobekan audio langka dari music Lavender Town yang dimainkannya di versi eksklusif untuk Jepang, yaitu Pokemon Green. Ia mengatakan pada teman seasramanya, "Frekuensi dalam lagu ini berbeda, mereka (frekuensinya) berbaur dengan suatu cara yang khusus , tapi ada sesuatu yang hilang."
~End Of Flashback~

Aku memiliki kesempatan mengecek komputernya untuk terakhir kalinya. Aku melihat Recent Items, dan di daftar paling atas tertuliskan "Lavender.wav". Ada juga beberapa foto kami bersama, kedua file tersebut saya salin ke Flash Drive saya.

Diriku masih dinaungi kesedihan atas kematian sahabat saya, hingga saya masih mengabaikan audio tersebut (Lavender.wav) sampai beberapa minggu sebelum menulis ini. Akhirnya aku memutuskan untuk menelusuri kembali apa yang telah terjadi. Didorong oleh keinginanku untuk mengetahui penyebab kematiannya, aku membuka dialog box untuk file audio, tanpa mendengarkan file audionya. Di bagian komentar dari metadata, temanku menulis, "Nada Binaural, aku menambahkan frekuensi yang diperlukan, aku tau mengapa kota Lavender Town begitu sedih, dan aku tau Bagian Yang Hilang."

Bahkan sebelumnya, ketika aku melihat default audio programnya (masih tanpa mendengarkan audionya), aku menemukan playcount untuk file yang satu ini. Aku bertanya pada orang-orang penyuka audio secara online dengan harapan dapat memecahkan teka-teki ini. Mereka memberikanku software khusus yang bisa menganalisa audio secara real time dan itu adalah itu salah satu cara untuk memecahkannya. Video ini (video yang dimaksud) adalah rekaman layarku yang aku jalankan menggunakan software tersebut. Sampai hari ini saya belum mendengarkan audio yang sebenarnya, karena aku terlalu sedih untuk menghadapi kenyataan bahwa Anthony, sahabat terbaikku telah mati.

Tambahan: Terakhir kali sang pemilik akun melakukan aktifitas adalah tahun 2009, sementara tanggal video itu tertera jelas tahun 2010.

MISTERI DI FILM SPONGEBOB SQUAREPATS




Spongebob Squarepants, ya siapa yang tidak tahu kartun yang satu ini, dari cerita nya yang lucu dan juga aksi para karakter nya yang kadang lucu tapi terkesan spontan, namun tahukah anda bahwa ada 1 episode dari spongebob squarepants yang dilarang tayang oleh nickelodeon?

Red Mist, merupakan salah satu episode yang paling sering dibahas, baik di forum-forum internet (KasKus) dan bahkan di situs Fans Spongebob (Spongefan.wikia.com). Episode ini banyak dibahas karena di situs spongefan.wikia.com, episode ini disebutkan di web nya, namun deskripsi tentang episode ini sudah dihapus oleh Nickelodeon, sebenarnya Episode ini bukanlah episode resmi, melainkan sebuah fanfict (buatan fans). Namun, yang jadi masalah adalah, sang pembuat fanfict ini ternyata diketahui adalah seorang Pembunuh berantai yang memang dicari-cari polisi di Skotlandia.

Pihak kepolisian pun mencari-cari orang itu dan ditemukan sebuah tape bertuliskan Red Mist.

Setelah mengetahuinya, pihak Nickelodeon pun segera melakukan pencarian dan penghapusan video ini, karena telah menyebar di dunia maya dan dianggap dapat mempengaruhi mental orang yang menonton nya.
Sampai mempengaruhi mental? iya, karena suasana yang ditampilkan Red Mist sama seperti lagu Gloomy Sunday, dimana jika kita mendengar lagu itu, dapat mempengaruhi kondisi psikis tubuh kita dan bahkan dapat membuat kita melakukan bunuh diri. Red Mist juga sama, dimana suasana yang ditampilkan merupakan suasana traumatic gore berkat efek video nya yang dapat mempengaruhi otak dan kejiwaan kita.

Terus bagaimana cerita Red Mist?
Red Mist bercerita mengenai Squidward yang sedang berlatih klarinet karena dia akan mengadakan resital klarinet solo keesokan harinya, namun spongebob dan patrick mengganggunya dengan bermain dan ebrisik di depan rumahnya, karena kesal, Squidward pun menyuruh spongebob dan squidward untuk diam, lalu dia melanjutkan latihan nya.

Saat ingin berlatih lagi, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk rumah Squidward. Squidward pun membuka kan pintu, dan ternyata ada seseorang berpakaian adat Skotlandia berdiri di depan rumahnya, karena merasa terganggu, Squidward pun menutup pintu rumahnya, dan setelah itu, pria itu kembali mengetuk pintu rumah Squidward sampai berkali-kali, karena Squidward kesal, dia pun membentak orang itu, lalu orang itu berkata ‘THE RED MIST IS COMING’, Squidward pun ketakutan dan langsung latri masuk ke kamarnya, dan disinilah teknik pengganggu mental dimulai.
Disaat sedang berlatih klarinet, tiba-tiba scene berubah menjadi warna merah darah, dan lalu mata Squidward berubah menjadi merah, yang ternyata sengaja dibuat demikian untuk tujuan khusus, yaitu agar si penonton merasa takut yang mendalam karena suasana gambar (video) yang ditampilkan selaras dengan (audio) yang terkesan menyeramkan namun secara perlahan.

Lalu, disaat Squidward mengadakan konser di keesokan harinya, Scene pengganggu itu muncul lagi, yaitu mata Squidward berwarna merah namun dengan ekspresi sedih, dan para penonton juga bermata merah. Penonton pun kesal karena permainan Squidward dan Squidward pun pulang ke rumah dengan suasana sedih.
Di tengah perjalanan sang pembuat video pun menampilkan lagi teknik pengendalian jiwa, yaitu menampilkan adegan squidward dengan muka sedih nya sedang dalam perjalanan dan adegan itu berlangsung terulang-ulang, sehingga membuat si penonton merasa hanyut dan masuk ke dalam suasana hening tersebut, dan disaat inilah dimana pikiran kita dikendalikan oleh audio dan visual yang ada.

Saat sampai rumah, Squidward pun termenung dan teknik pengendalian jiwa yang ditampilkan adegan sebelumnya terjadi lagi, tapi kali ini ditambah dengan efek gambar yang sedikit demi sedikit bergoyang keras, ini bertujuan untuk mentidak stabilkan emosi kita karena sebelumnya otak dan jiwa kita telah dikendalikan oleh video tersebut.

Lalu di adegan sebelumnya, ada tirai, dan muncul kepala Squidward secara perlahan, dia pun bermuka sedih dan mengeluarkan darah dari matanya, suasana menjadi hening dan terlihat depresi yang luar biasa yang mengendalikan emosi kita.

Dan suara berisik seperti teriakan orang terdengar keras yang mungkin agak sedikit mengganggu.
Dan setelah itu, Squidward mengambil pistol, dan gambar menjadi seperti ditambah efek gambar yang menampilkan ketegangan yang luar biasa, lalu Squidward menarik pelatuk pistol di kepalanya, dan dia pun bunuh diri. Itulah mengapa Red Mist juga sering disebut sebagai episode Squidward Suicide.

CARA MELIHAT KEMBARAN GAIB

Apakah kamu pernah dengar kalau kita punya kembaran gaib? Adapun cara untuk melihat kembaran gaib kamu adalah sebagai berikut :
1. cabut 7 helai rambut kepala.

2. Ambil 7 potongan kuku tangan atau kaki.

3. Dan kamu taruh semua di sehelai kain putih (apa aja, yg penting putih).

4. Langkah selanjutnya gulung kain putih yang ada isinya tadi.

5. Ambil buah jeruk purut, satu saja, kamu peras sampe habis.

6. Dari air perasan itu kamu tetesin di gulungan kain putih tersebut.

7. Gulungan kain itu kamu taruh ditaman atau halaman rumah, dimana saja
yang penting deket pager rmh, kalo bisa jangan ketauan orang lain, dan
gak perlu ditanam taruh saja diantara tumbuhan di luar.

8. Tunggu saja sampai 7 hari, nanti kembaran datang atau tidak dan tidak
akan sampai malam kedelapan. Dia bisa muncul dimana saja, yakin itu
tidak mengganggu, hanya muncul sepintas, biasanya kembaran itu meniru
apa yang sudah pernah kita kerjakan sebelumnya atau yang lagi kita
kerjakan saat ini, Yakinlah dia tidak bisa diliat sama orang lain, karena
yang bisa lihat cuma kita sendiri.

diposkan oleh : Taurina putri ayumi
sumber : http://creepypasta-indonesia.blogspot.co.id/


0 komentar:

Posting Komentar