Jumat, 13 November 2015


·
                                           Tidur Nyenyak

Tepat tengah malam, mataku belum juga mau terpejam. Insomnia yang kuderita selama dua tahun belakangan ini hampir saja membuatku gila. Dokter, Psikolog, atau apapun itu sudah pernah aku datangi, namun mereka hanya memberikan solusi kosong yang tak pernahberbuah hasill. Kata mereka aku masih terbawa suasana pada malam natal tiga tahun lalu, ya.. kedua orang tua meninggal karena pembantaian dan perampokan, saat ini aku hidup sendiri. Namun aku rasa alasan yang diberikan oleh dokter itu sangat tidak mendasar, karena pada dasarnya aku tak pernah tinggal dengan mereka, aku dibesarkan oleh pengasuhku dan saat aku besar mereka sudah memberiku fasilitas rumah dan kendaraan pribadi, lagi pula sebenarnya aku menganggap mereka hanyalah sekedar penghasil uang dan untuk status sosial.
Hari ini tanggal 25 November tahun 2021, tepat tiga hari lagi adalah hari jadiku dengan mantan kekasihku, ya.. sebenarnya aku merasa dia penyebab semua kegilaan yang aku alami selama ini karena dengan seenaknya memutuskan hubungan kami dengan sepihak, tapi untunglah minggu ini tidak benar-benar sepi dari minggu biasanya, malam ini film yang sudah kunanti dua bulan akhirnya rilis juga dibioskop. Aku sangat menyukai menonton film, apalagi genrenya adala Sci-Fi dan Horror, 1 jam lagi film akan diputar aku bersiap beranakat ke bioskop, saat di tengah perjalanan aku melihat sekerumunan orang sedang memandangi sesuatu, karena penasaran aku menepikan motorku dan melihat apa yang terjadi. Ternyata pembegalan lagi, korban tewas karena tembakan senjata api dan kemudian terlindas oleh truk yang dalam kondisi rem blong. Malang sekali nasibnya, tapi ya.. Itu cara dunia untuk bersikap adil kepada mereka yang lemah dan tidak pernah waspada.
__________________________________________
Saat ini aku tengah duduk diantara penonton film dibioskop ini, aku sangat tidak sabar untuk menyaksikanya, ternyata ini film horror dan sci-fi, wow.. aku sempat berpikir kalau ini akan menjadi film terbaik yang pernah kutonton, tokoh utama dalam film ini adalah seorang professor yang sangat ingin membuktikan keberadaan makhluk tak kasat mata, dia terus melakukan penelitian hingga pada akhirnya dia menemui sosok hantu yang paling mengerihkan dalam hidupnya, dia mengalami trauma berat. Ya.. hampir sama seperti yang aku alami saat ini, hanya saja kejadianya berbeda, namun karena itu dia menemukan teori baru tentan akal manusia, yaitu ‘’ jika ingin melupakan sesuatu, kita harus menghapusnya tidak peduli sesuatu itu benda atau bahkan ingatan sekalipun ‘’ pada akhirnya dia berhasil menyelesaikan penelitianya dan kisahnya berakhir dengan bahagia, film yang cukup bagus.

Selepas nonton film, aku berniat untuk pergi membeli kebutuhan makanan, namun ditengah-tengah jalan aku menemukan sesuatu yang tidak terduga, dia terlihat pamer dan bergaya dengan kekasih barunya yang mungkin lebih tampan dariku? Aku kira tidak, dia hanya lebih ramah. Sontak perasaan membuka luka lamaku, aku membatalkan niatku dan bergegas pulang.
Pukul 12.51, seperti biasa ini akan menjadi malam-malam yang panjang, karena otakku terus saja memutar kejadian dan bayangan masa lalu, ditengah kenangan yang menyedihkan itu aku mengingat perkataan ilmuwan dalam film tadi ‘’ menghapus masa lalu ‘’ apa maksudnya? Sambil membolak-balikan bantal aku terus berfikir, ahh mungkinkah?. Pagi sudah hampir tiba aku harus bersiap untuk bekerja. ‘’ aku berangkat ‘’ kataku entah pada siapa sembari menutup pintu rumah.
Dia terlihat snagat cantik mengenakan seragam kantor itu. ‘’ hai peter, bagaimana pagimu? ‘’ sapanya kepadaku. ‘’ oh, seperti biasa pagi yang agak sibuk ‘’ sautku sembari memandanginya yang berlalu keatas tangga. Aneh tidak biasanya Natasha menyapaku ‘ pikirku dalam hati ‘. Malam ini aku mendapat lembur dan anehnya Natasha juga ikut lembur, kami pulang malam, Natasha memintaku untuk mengantarnya pulang. Ha? Apakah ini sinyal hijau? Apa dia mengajakku untuk balikan lagi? Namun dalam hati ini sudah tidak ada rasa cinta yang ada hanyalah rasa sakit hati yang mendalam. Kami sudah smapai dirumah. ‘’ terimakasih peter, karena sudah mau mengantarku dan selamat malam ‘’ kata Natasha sembari membuka pintu rumahnya.
Aku telah sampai dirumah, kejadian tadi bukanya membuat aku senang tapi malah membuat malamku semakin panjang saja… aku kembali memikirkan ‘’ menghapus masa lalu? ‘’ sepertinya aku telah tersugesti dengan kata-kata itu, aku selalu memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari lubang hitam yang bernama kenangan ini? Hingga pagi tiba dan aku bersiap untuk bekerja kembali.
Dikantor, dia menyapaku lagi dia juga memintaku untuk mengantarnya pulang lagi, dan seperti biasa saat malam tiba Insomnia selalu menemani. Keesokan harinya, hal ini terulang lagi bahkan dia membawakanku hadiah berwarna-warni ‘’ hai Natasha? Kau nampak berubah, sebenarnya apa tujuanmu? ‘’ tanyaku padanya. ‘’ oh, tidak pete, aku hanya mencoba memperbaiki hubungan kita yang retak ‘’ sautnya. ‘’ tapi, memperbaiki bukan berarti menghilangkan ‘’ jawabku. ‘’ pete, bisakah kau menghapus kenangan itu? ‘’ sautnya kembali denga nada agak tinggi. Setelah percakapan kami, kami melanjutkan pekerjaan dan pulang bersama.
Masih terpikirkan, sebenarnya benda apa ini?’ sembari melihat benda pemberian Natasha ‘ sudahlah malam ini akan kuusahakan aku tidur dengan normal, tetapi tetap saja aku memikirkan lagi ‘’ menghapus masa lalu ‘’ apa itu artinya?
Aku mengambil peralatanku dan bersiap untuk pergi kerumah Natasha. Sesampainya didepan pintu aku mengetuknya kemudian Natasha membuka sembari berkata ‘’ ada apa malam-malam pete? ‘’ . ‘’ tidak Natasha, aku hanya melakukan keinginanmu yaitu menghapus kenangan. ‘’ sautku dengan nada datar. ‘’ kenapa pete??? ‘’ jawabnya sebelum dia tergeletak kelantai. Jrrssh! Aku mencabut pisau dari jantungnya kemudian berlalu.
Ketika aku berjalan untuk pulang, aku melihat temanku oh atau lebih tepat kekasih Natasha sedang terlihat mabuk bersama seorang pelacur. ‘’ ah masa bodoh denganya, tunggu, dia juga terlibat dalam hal yang menyebabkan kegilaanku. Menghapus masa lalu. ‘’ batinku sembari berjalan mendekatinya. ‘’ hai pete! Kemarilah “ dia memanggilku dengan nada agak mengiggau. ‘’ dasar bajingan pemabuk! ‘’ kata bersamaan ketika aku menebas lehernya. Darah bercucuran, pelacur itu berlari dan berteriak minta tolong ‘’ tolongghhgghrrgh!! ’’ teriaknya tidak jelas. ‘’ hei chil, mau kemana kau? ‘’ kataku ketika aku menjambak dan menggorok lehernya.
Sialnya, ada seorang polisi yang sedang patroli menghampiriku ‘’ hai kau!, apa yang sudah kau lakukan? ‘’ ucapnya. ‘’ berisik ‘’ sautku sembari menancapkan pisau ke kepalanya.
Malam itu sungguh malam yang indah, aku berpesta dan mengalirkan darah siapa saja yang kutemui, seperti terror? Namun bagiku ini kesenangan sekali dalam seumur hidup, jika kalian menuduh sebagai psikopat kalian salah besar karena aku menikmati dan merasa senang dengan permainanku. Rumah demi rumah aku masuki dan aku hantarkan penghuninya ke akhirat. Hingga hampir menjelang subuh mungkin sudah ada 1000 orang yang mati oh tidak mungkin 1500, mungkin 2000an atau lebih masa bodoh itu bukan urusanku.. haha.. LoL! Malam ini aku akan beristirahat dengan nyenyak.

Beberapa hari telah berlalu, aku tidak menyangka sudah berada di sel ini seminngu lagi katanya aku akan dieksekusi. Eksekusi? Apapun itu jika itu bisa membuat insomniaku pergi aku akan menerimanya. Bahkan disel seperti ini aku masih bisa berpesta dan mengalirkan darah orang-orang.. karena perbuatanku mereka tidak usah repot-repot lagi untuk mengeksekusi tahanan disini, seharusnya mereka berterimkasih padaku, tapi karena itu juga hari penghakimanku dipercepat, itu adalah hari ini. Aku sudah siap.
Petugas itu membawaku kesebuah tiang mengikat tangan dan kakiku dan menutup mataku. ‘’ tidur dengan nyenyak? Itu yang kau inginkan bukan? ‘’ kata salah satu petugas. Mereka mulai meninggalkanku, para algojo sudah mengarahkan senapanya kearahku dan duarr! Timah itu meluncur dengan indah kearahku dan membuatku menjalani tidur abadi yang nyenyak. TERIMKASIH…
sumber : cerita hantu jepang (facebook), admin vella

0 komentar:

Posting Komentar