Kamis, 19 November 2015

THE ITCH

“Selamat malam ayah, selamat malam ibu..” sambil tertawa kecil aku selalu merasa senang ketika mereka mencium keningku setiap malam saat sebelum tidur. Namaku Ellie, aku adalah anak terakhir dari 3 bersaudara.
Semenjak kami kecil, ayah atau ibu selalu membacakan cerita kepada kami sebelum tidur. Kedua saudariku selalu meminta cerita tentang kisah putri dan pangeran yang berakhir hidup bahagia di sebuah istana. Berbeda denganku, aku selalu meminta ayah untuk menceritakan kisah kisah horror, entah mengapa, meskipun takut saat mendengarkan cerita horror aku selalu merasa senang dan penasaran saat medengarnya. Sampai suatu malam..
Aku terbangun karena( … )ku sakit akibat menahan kencing, listrik di daerahku sedang mati dan aku tak berani untuk pegi ke sana sendirian ke kamar mandi. Membangunkan saudaraku? Tidak, mereka hanya akan mengurungku dilemari jika aku mengganggu tidurnya.
Kau tau, sendirian dikamar mandi dengan keadaan listrik mati untuk anak berumur 7 tahun sepertiku rasanya sangat menyeramkan, ditambah ingatanku tentang cerita menyeramkan ibu tadi sebelum kami tidur. Aku benci ketika pikiranku memulai sendiri imajinasi-imajinasi tentang hal-hal menyeramkan yang akan terjadi saat aku merasa ketakutan, membuatku semakin lama semakin merasa ketakutan.
Dengan terpaksa ku ambil senter di laci kamarku, lalu mulai berjalan ke kamar mandi melewati lorong panjang yang gelap..
Disaat aku membuka pintu kamarku, *creek..* pintu kamar yang sudah tua mengeluarkan suara yang begitu nyaring, membuatku kaget sendiri. Hampir aku lari kembali ke kasurku namun ketika kusadari hanya suara pintu yang sudah tua, hal yang menurutku konyol.. Kulanjutkan perjalananku menuju kamar mandi, terdengar suara langkah kaki di belakangku.. *buf buf buff..* langkah kaki seseorang tanpa alas kaki yang membuatku ingin lari kembali ke kamarku namun itu tidak mungkin, aku bahkan tidak berani untuk menengok ke belakang. Semakin dekat… semakin dekat.. aku hanya terdiam sambil memegang senter yang mengarah ke pintu kamar mandi yang terbuka beberapa meter didepanku, sampai suara itu akhirnya berhenti, tepat dibelakangku.. aku bisa merasakannya. Kulanjutkan langkahku ke kamar mandi dengan perlahan, namun langkah kaki dibelakangku terus mengikuti. Setiap ku melangkah, suara itupun terdengar selangkah mengikutiku, sangat dekat sampai aku bisa merasakan kalau tubuhnya hanya berjarak beberapa cm dari punggungku. Ketika aku kembali akan melangkahkan kakiku, tiba tiba (. . .)
(. . .)
Suara orang orang yang mengobrol disekitarku membangunkanku, aku mencoba membuka mataku tapi tidak bisa kulakukan.. bukan.. kurasa mataku sudah terbuka.. aku tidak bisa melihat. Menjerit, hal pertama yang kulakukan ketika tau kalau aku sudah tak bisa kembali melihat dunia, lalu aku ingat cerita sebelum tidur yang ibu bacakan ke kami, cerita tentang seorang anak yang kedua matanya buta akibat di ceritakan oleh temannya tentang kutukan itch, mata anak itu diambil oleh makhluk yang bernama “itch” kutu? Bukan, tapi memang seperti itu namanya. Makhluk besar dengan kaki pendek dan tubuh yang panjang, aku bahkan tak bisa membayangkan bentuknya ketika ibu menceritakan padaku tentang “itch”. Kaki pendek dan tubuh yang panjang? Menurutku itu sesuatu yang lucu. Tapi kini aku sudah tau seperti apa dia.. Sudah kubilang kalau aku tidak bisa melihat kan? Tidak, tidak sepenuhnya.. aku masih bisa melihat dia, dimanapun. Tertidur di lantai, sesekali kulihat dia melayang atau hanya berdiri terdiam seakan menunggu sesuatu. Aku selalu benci wajah ratanya yang selalu disodorkannya kedepan wajahku, memaksaku untuk menatapnya, seperti slenderman. Sampai akhirnya aku dibawa ke rumah seorang paranormal oleh orang tuaku, disana mataku diteteskan ramuan yang kurasa sudah diberi mantra atau semacamnya oleh paranormal itu. Dan ya.. kau bisa menebak. Aku bisa kembali melihat, tapi.. penglihatanku soal “itch” itu masih ku alami. Dan kini kusadari, ternyata itch itu tertidur dibawah kasur orang- orang, bukan tertidur dilantai. Apakah kau sering merasa ada sesuatu yang sedang berbaring bersamamu dibawah kasurmu? Ya, dia disana.. dan kadang, apa kau pernah merasa sedang diawasi saat kau berada dikamar mandi? Apa kau tau? Dia senang menatapmu ketika kau menutup mata saat kau berada dikamar mandi, itulah mengapa kau sering merasa ada sesuatu didepan wajahmu .
Ketika kutanya mengapa ibuku menceritakan tentang itch kepadaku, ibu malah berkata kalau dia tak menceritakan tentang kutukan itch kepadaku. Lalu siapa? Aku tak perduli lagi..
Karena kini aku sudah merasa lega , kutukan itu akan hilang dariku.. ya.. satu satunya cara kau dapat terlepas dari kutukan itu adalah dengan menceritakan tentang kutukan itch kepada orang lain yang belum pernah mendengar ceritanya. Dan aku cukup senang karena bisa menceritakannya kepadamu, semoga malammu menyenangkan…
Tenang saja, dia tidak akan menyakitimu, dia hanya ingin kau tau kalau ia ada bersamamu.. butuh perhatian..




0 komentar:

Posting Komentar